PENDIDIKAN SENI
RUPA DAN KERAJINAN TANGAN SD
ESTETIKA KONTEMPORER DAN ESTETIKA TIMUR
Makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan SD Prodi PGSD pada Semester Tiga Tahun Ajaran 2016/2017
Dosen Pengajar : Bapak Muhammad Reyhan Florean, M.Pd.
oleh :
1. Yuwina
Apriliya Putriyani (15186206031)
2. Ajeng Putri Wijayanti (15186206037)
3. Bagus Pria Atmaja (15186206104)
Prodi PGSD III-B
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
Jalan Mayor Sujadi No. 7
Telp ./Fax 0355-321426
TULUNGAGUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada kami berupa makalah yang
berjudul Estetika Kontemporer dan Estetika Timur. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah pada
Rasulullah Muhammad SAW.
Makalah ini kami susun sebagai
tugas yang diberikan dari mata kuliah Pendidikan Seni Rup dan Kerajinan Tangan
SD Prodi PGSD III-B pada semester 3 tahun ajaran 2016/2017. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih atas
bimbingan dan kerja sama kepada :
1. Bapak
Muhammad Reyhan Florean, M.Pd.,
selaku dosen Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan SD yang telah memberikan bimbingan dan membina
penulis dalam menyelesaikan makalah ini;
2. semua keluarga penulis yang telah
memberikan dukungan kepada penulis baik material maupun yang lainnya;
3. serta teman-teman penulis yang membantu
dalam penulisan makalah ini.
Atas segala partisipasi dari
semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan jazakumullahu khairan katsiraa. Penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para
pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan baik isi maupun
bentuk penulisannya, karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang kiranya dapat kami gunakan
sebagai masukan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Tulungagung, 10 Oktober 2016
Kelompok 6
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Estetika................................................................................................ 3
B. Estetika Kontemporer........................................................................................... 3
C. Estetika Timur....................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................................. 13
B. Saran ..................................................................................................................... 13
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................. iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan Seni
Rupa yang berfungsi sebagai dasar keilmuan akan memberikan landasan konseptual
bagi mata pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian. Dalam ilmu pendidikan seni
rupa, terdapat kerangka teoretik yang sangat berharga bagi penerapan dan
pengayaan materi Kerajinan Tangan dan Kesenian di Sekolah Dasar atau Taman
Kanak-kanak.
Oleh karena itu, pada buku ini tidak
sepenuhnya mengacu pada kurikulum Kertakes SD, tetapi lebih luas dan mendasar.
Pada bahasan praktika diberikan beberapa pilihan tugas berkarya bagi Guru
(calon guru) yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran Kertakes.
Seni merupakan
ajang atau wadah untuk mengekspresikan emosi atau perasaan seseorang. Jadi
disinilah seseorang bisa bebas meluapkan emosinya sesuai keinginan dengan
berbagai macam karya seni yang juga mengandung unsur keindahan.
Didalam sebuah
karya seni tentunya memiliki nilai estetik (keindahan) objek yang dapat di
amati secara kasap mata oleh orang yang awam (tidak memiliki latar belakang
seni apapun) dan diamti secara mendetail oleh seseorang dengan latar bekakang
seni yang sudah ada pada diri. Terdapat berbagai macam nilai estetik dalam seni
disini didalam makalah ini kami akan membahas dari macam estetika diantaranya
estetika kontemporer dan estetika timur. Estetika Kontemporer ialah nilai
keindahan yang terdapat didalam karya seni rupa kontemporer (modern) yang pada
hakikatnya telah dipengaruhi oleh dampak modernisasi yang dewasa ini telah
berkembang dengan begitu pesatnya. Sedangkan
Estetetika Timur
merupakan pembahasan keindahan menurut pandangan di Timur dilakukan berdasarkan
kebudayaan tertua yang dipandang paling mendominasi perkembangan peradaban Timur di
masa lalu. Ada tiga kebudayaan tertua dan membawa pengaruh luas terhadap
perkembangan kebudayaan, termasuk falsafah tentang keindahan di belahan
bumi bagian
timur, yaitu Cina, Timur Tengah (Islam), dan India. Dalam pembahasan kali ini
kelompok kami memilih kajian Estetika timur dari India.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang
dimaksud dengan Estetika?
2.
Apakah
yang dimaksud dengan Estetika Kontemporer?
1) Bagaimanakah Ciri-ciri Seni Rupa Kontemporer?
2) Apasajakah Aliran-Aliran yang terdapat pada Seni
Rupa Kontemporer?
3.
Apa
yang dimaksud dengan Estetika Timur?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui Pengertian
Estetika.
2. Mengetahui
Estetika Kontemporer.
1) Mengetahui Ciri-ciri Seni Rupa Kontemporer
2) Mengetahui Aliran-Aliran Seni Rupa Kontemporer
3. Mengetahui
pengertian Estetika Timur
D.
Manfaat Penulisan Makalah
Adapun manaat dari penyusunan makalah ini adalah
1.
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian estetika.
2.
Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan estetika
kontemporer.
3.
Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan estetika
timur.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Estetika
Estetika adalah salah
satu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas
keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai Estetika adalah filosofi.
Estetika merupakan cabang yang paling dekat dengan Filsafat seni.
Estetika berasal dari
bahasa Yunani (aistheike). Pertama kali digunakan oleh filsuf Alexander
Gottlibe Baumgarten pada tahun 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa
dirasakan lewat perasaan. Estetika dibagi menjadi tiga hal, yaitu : studi
mengenai fenomena Estetis, Studi mengenai Fenomena Persepsi, dan Studi mengenai
seni sebagai hasil pengalaman Estetis.
Ini adalah salah satu
pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh clive Bell yang berpendapat bahwa
“ Keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya sendiri telah
memiliki pengalaman sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu benda
atau karya seni tertentu dengan getaran
atau rangasangan keindahan.
B.
Estetika Kontemporer
Kata “Kontemporer” yang berasal dari kata “co”
(bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer
adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang
dilalui.
Seni Kontemporer adalah satu cabang
seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya Kekinian,
Modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang
saat ini. Jadi, seni Kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh
aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman. Lukisan Kontemporer
adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang
dilalui. Misalnya Tarian yang lebih kreatif dan modern.
Bennedotte Croce mengemukakan teori estetikanya
dalam sebuah sistem filosofis dari idealisme. Segala sesuatu yan indah adalah
ideal, yang merupakan aktivitas pikiran. Aktivitas pikiran dibagi menjadi dua
yaitu yang teoritis (logika dan estetika), dan yang praktis (ekonomi dan
etika).
Menurut Croce, estetika adalah wilayah pengetahuan
intuitif. Satu intuisi merupakan sebuah imajinasi yang berada dalam pikiran
seniman. Teori ini menyamakan seni dengan intuisi. Hal ini jelas menggolongkan
seni sebagai satu jenis pengetahuan yang berada dalam pikiran, satu cara
menolong penciptaan kembali seni di alam pikiran apresiator.
Filsuf Amerika, George Santayana, mengemukakan
sebuah estetika naturalistis. Keindahan disamakan dengan kesenangan rasa,
ketika indera menyerap obyek-obyek
seni.
Estetika
Kontemporer adalah dimensi waktu
yang terus bergulir mengikuti perkembangan masyarakat dengan
zamannya. Dengan ciri-ciri salah satunya yaitu seni bukan meniru alam, tapi
menggubah alam menjadi karya seni.
1.
Ciri-ciri Seni Rupa Kontemporer
Ciri-ciri seni kontemporer antara lain sebagai berikut:
1.
Seni bukan meniru alam, tapi menggubah alam menjadi karya seni.
2.
tema-tema sosial dan politik menjadi hal yang lumrah dalam tema berkarya
seni.
3.
masa seni rupa modern kesenian itu abadi maka masa kontemporer kesenian
dianggap kesementaraan.
4.
Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
2.
Aliran-Aliran Seni Rupa Kontemporer
Dalam Perkembangan Seni Rupa Kontemporer terdapat beberapa
aliran-aliran seni didalamnya. Bebrapa aliran yang terdapat dalam seni rupa
kontemporer diantaranya sebagai berikut :
1)
Simbolisme
Simbiolisme adalah yang memakai symbol (lambang)
untuk mengekspresikan sebuah ide – ide
menjadi sesuatu yang sangat menarik .
Dalam hasil
karya para seniman yang digolongkan sebagai penganut simbolisme sumbangan
seniman sendiri menjadi sedemikian besar sehingga “obyek” lukisan atau lain
karya seninya hanya samar-samar saja memperlihatkan “obyek” luar yang “mau
digambarkan”. “obyek luar” itu hanya menjadi alasan saja untuk menggambarkan
inti ilham seniman; dan hasil karyanya menjadi lambang (“symbol”) dari apa yang
ada dalam bayangannya.
Tokoh-tokoh
dalam aliran Simbolisme : Pelukis William Blake (Inggris), Pierre Puvis de
Chabannes (Perancis), Jan Toorop (Belanda). Contoh gambar dalam aliran
seni Simbolisme.
Gambar Lukisan Hardi “Pedagang
Asongan” 1988 Oil and Acrilic On Canvas 145 x 150 cm
2)
Fauvisme dan
Surealisme
Fauvisme
berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar.
Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan
berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya.
Ciri-ciri aliran Fauvisme sebagai berikut :
1. Warna-warna
yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan
2. Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan
sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat.
Dalam
aliran ini menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis.Pelukis fauvis
berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam
justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan
alam tersebut.
Segala
hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti
yang terjadi dalam lukisan naturalis,
digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya
warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai
jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti
keinginan pribadi pelukis. Aliran Fauvisme populern pada periode 1904 hingga
1907.
Tokoh-tokoh
dalam aliran Fauvisme sebagai berikut : Henri Matisse, Henri Manguin, Charles Camoin, Maurice de Vlaminck , Henri Evenepoel . Contoh lukisan dari lairan
Fauvisme :
Maurice de Vlaminck -
"The Yellow Brick Road" (1912)
Surealisme adalah aliran
seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural yang diolah menjadi sebuah
objek dalam alam mimpi .
Ciri-ciri
dalam aliran surealisme sebagai berikut :
1. Seni
surealisme memiliki keyakinan bahwa karena bebas dari aturan, pikiran cenderung
lebih imajinatif dalam ide-ide yang dihasilkannya.
2. Kebanyakan
seniman yang melukis dalam bentuk surealis, menggunakan asosiasi bebas
menggunakan salah satu dari dua metode berekspresi, Absolute Surrealism dan
Veristic Surrealism.
Surealisme
berkembang antara dua perang dunia, yang memberikan kesan bahwa tidak ada lagi
pegangan bagi manusia, semua yang yang ada dan dilukiskan sehingga menimbulkan
anggapan bahwa tidak ada sesuatu yang masuk akal.Pelukis aliran ini berusaha
untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian
tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan
manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Tokoh-tokoh dalam aliran
Surealisme yakni : Ernst, Max (1891-1976), Miro, Juan (1893-1983), Dali,
Salvador(1904-1989), Chirico, Giorgio de (1888-1978), Ivan Sagito.
Gambar
Lukisan Ivan Sagito “Meraba Diri” 1988 Oil On Canvas 72 x 90 cm
3)
Kubisme
Kubisme
adalah aliran seni lukis yang sangat mengungkapan bahwa segala bentuk
yang terwujud dari sebuah benda –benda geometris seperti kubus, bola, segi
tiga, kerucut dan biasanya paling banyak dipakai adalah kubus.
Ciri-ciri
aliran Kubisme sebagai berikut :
1. Banyak
memakai bidang ruang dan geometris
2. Gambarnya
selalu kelihatan ceria.
Kubisme
adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori
oleh Picasso (1881-1973) dan George Braque (1882-1963).
Dalam tahap
perkembangan awal, Kubisme mengalami fase Analitis yang dilanjutkan pada fase
Sintetis. Pada 1908-1909 Kubisme segera mengarah lebih kompleks dalam corak
yang kemudian lebih sistematis berkisar antara tahun 1910-1912. Fase awal ini
sering diberi istilah Kubisme Analitis karena objek lukisan harus dianalisis.
Semua elemen lukisan harus dipecah-pecah terdiri atas fase-fasenya atau dalam
bentuk kubus.
Objek
lukisan kadang-kadang setengah tampak digambar dari depan persis, sedangkan
setengahnya lagi dilihat dari belakang atau samping. Wajah manusia atau kepala
binatang yang diekspos sedemikian rupa, sepintas terlihat dari samping dengan
mata yang seharusnya tampak dari depan.
Tokoh-tokoh
dalam Kubisme adalah sebagai berikut :
Selinder Picasso, Pablo
(1881-1973), Braque, Georges (1882-1963), Gris, Juan (1887-1927), Mochtar Apin (1923 -
1994),
Gambar Lukisan Mochtar Apin
“Pasar (market)” Oil On Canvas 50x67cm
4)
Seni Abstrak
Abstrak adalah
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak
bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang
seniman sendiri.
Ciri-ciri
aliran abstrak yaitu :
1.
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun
tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna
ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.
Seni ini
menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada
bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa
mengindahkan bentuk asli di alam. Seni Abstrak ini pada dasarnya berusaha
memurnikan karya seni, tanpa terikat dengan wujud di alam. Selain itu
hasil karya seni hanya dapat berarti sebagai karya seni bagi orang yang
melihat, mendengar atau membacanya sesuai dengan kemauan dan selera setiap
orang.
Tokoh-tokoh
dalam abstrak adalah sebagai berikut :
Kandinsky, Wassily(1866-1944), Delaunay,
Robert (1885-1941), Delaunay-Tesk, Sonia
(1885-1979), Malevitch (!878-1935), Mondrian (1872-1944), Affandy
Koesoema (1907 - 1990)
Gambar Lukisan
Affandy Koesoema “Ayam Tarung” 1979
C. Estetika Timur
Estetetika Timur merupakan
pembahasan keindahan menurut pandangan di Timur dilakukan berdasarkan
kebudayaan tertua yang dipandang paling mendominasi perkembangan peradaban
Timur di masa lalu. Ada tiga kebudayaan tertua dan membawa pengaruh luas
terhadap perkembangan kebudayaan, termasuk falsafah tentang keindahan di
belahan bumi bagian timur, yaitu Cina, Timur Tengah (Islam), dan India.
- Pandangan Keindahan di Cina
Bahwa konsep keindahan bangsa Cina
berlandas pada kepercayaan Tao. Setiap barang buatan/ciptaan manusia dipandang
indah jika merefleksikan kesadaran Tao. Namun demikian, keindahan pada sebuah
karya tidak dipandang sebagai totalitas yang sempurna. Potensi buruk dianggap
selalu hadir pada karya yang indah. Demikian pula sebaliknya, pada karya yang
buruk dipandang memiliki potensi keindahan. Pandangan ini dibentuk oleh
filsafat Yin dan Yang yang dianggap mengandung seluruh aspek kehidupan manusia.
Filsafat Yin dan Yang disimbolkan
dengan sebuah lingkaran yang mengandung dua unsur, seperti gambar di bawah ini.
Bagian yang hitam menyimbolkan Yin
sedangkan bagian yang putih menyimbolkan Yang. Di dalam Yang ada titik Yin.
Demikian pula sebaliknya, di dalam Yin ada Yang.Artinya, tidak ada sesuatu yang
seluruhnya (100 %) baik atau buruk, tak ada sesuatu yang seluruhnya indah atau
jelek.
Filsafat Yin dan Yang menunjukkan
bahwa estetikapun pada akhirnya selalu relatif. Di dalam jiwa manusia yang
gersang rasa keindahan sesungguhnya masih mungkin dihidupkan roh keindahannya
apabila yang bersangkutan mempunyai kekuatan untuk mengubahnya. Sebaliknya,
mereka yang berbakat menciptakan keindahan justru dapat kehilangan daya
estetiknya apabila kemampuannya tidak pernah dimanfaatkan.
- Pandangan Keindahan di Timur Tengah
Berdasarkan kecenderungan ekspresi
estetik yang menghindari pertentangan dengan ajaran Islam itu, dapat ditarik
kesimpulan bahwa keindahan dalam konteks seni menurut pandangan Islam (Timur
Tengah) haruslah tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam. Sesuatu dapat
dikatakan indah apabila sejalan dengan ajaran Islam.
Al-Gazali berkesimpulan bahwa, "Segala sesuatu
yang indah itu dicintai, karena keindahan itu memberi kesenangan". Pada
penjelasan kemudian tampak bahwa keindahan itu dipandang senantiasa seiring
dengan kesempurnaan.
Mohamad Alwahibi
Lukisan Timur Tengah
- Pandangan Keindahan
India
India merupakan negara dan bangsa
yang memiliki pandangan seni (dan estetika) yang berbeda dalam beberapa hal dengan
bangsa Eropa. Sebagai contoh, penggambaran patung di Barat (Eropa) yaitu pada
jaman Yunani, merupakan bentuk manusia ideal, atau mengutamakan keindahan
bentuk. Di India patung tidak selalu serupa dengan manusia biasa, misalnya
Durga, Syiwa dengan empat kepala, dan lain-lain.
Pemikir Khasmir, Bhatta Nayaka
berpendapat bahwa pengalaman estetik adalah semacam jatuhnya wahyu, artinya
kebekuan rohani kita tersingkirkan sehingga kita dapat melihat kenyataan dengan
cakrawala yang luas. Menurutnya, hakikat rasa bukanlah meniru, melainkan
melepaskan kenyataan dari keterikatan ego dan menjadikannya pengalaman umum.
Lewat pengalaman estetik, horizon kita diperluas, rasa yang diwahyukan itu
bukan persepsi akal budi melainkan suatu pengalaman yang penuh dengan kebahagian,
akhirnya kesadaran pribadi melenyap, maka ia akan sampai kepada Brahmana
Tertinggi.
Dari
ucapan terakhir ini tampak juga suatu ciri lain dari alam pikiran India, yakni
kesadaran bahwa pengalaman estetik tidak jauh dari pengalaman religius. Di
dalam pengalaman estetik pun kenyataan seolah-olah mengalami suatu
transformasi, memperoleh suatu arti yang serba baru, namun itu hanya untuk
sementara. Pengalaman estetik tidak bersifat langgeng, lain dengan yang
terdapat di dalam pengalaman religius. Di dalam pengalaman religius,
tali-temali "Aku" dan "Milikku" sudah terurai sama sekali,
sedangkan di dalam pengalaman estetik proses penguraian baru dimulai. Kenikmatan estetis selalu dibayangi oleh
suatu rasa kurang tenang dan tentram.
Oleh karena itu Kaum Budhisme ,
manusia diserukan mempergunakan konsep kesederhanaan dan meminta segala sesuatu
secukupnya. Konsep inilah kemudian yang melandasi estetika Budhisme yang
tercermin pada seruan yang mengatakan, buatlah segala sesuatu itu seminimal
mungkin dan bersahaja. Atas pengaruh konsep inilah sehingga jarang ditemukan
kerumitan dalam estetika Budha.
Lukisan Visvantara Jataka, gua 17 abad 5,
Ayanta
(Gambar
Patung Budha. Simbolistis, lambang keluhuran budi pekerti)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Estetika adalah ilmu yang membahas keindahan,
bagaimana ia bisa terbentuk dan bagaimana seseorang bisa merasakannya
Estetika Kontemporer adalah dimensi waktu yang terus
bergulir mengikuti perkembangan masyarakat dengan zamannya.Dengan
ciri-ciri salah satunya yaitu Seni bukan meniru alam, tapi menggubah alam
menjadi karya seni.
Ciri-ciri seni kontemporer antara lain sebagai berikut : (1) Seni bukan meniru alam, tapi menggubah alam menjadi karya
seni. (2) tema-tema sosial dan politik menjadi hal yang lumrah dalam tema
berkarya seni. (3) masa seni rupa modern kesenian itu abadi maka masa
kontemporer kesenian dianggap kesementaraan. (4) Tidak terikat oleh
aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
Bebrapa aliran yang terdapat
dalam seni rupa kontemporer diantaranya sebagai berikut : Simbolisme, Fauvisme dan Surealisme, Kubisme, Seni Abstrak
Estetetika Timur merupakan pembahasan keindahan
menurut pandangan di Timur dilakukan berdasarkan kebudayaan tertua yang
dipandang paling mendominasi perkembangan peradaban Timur di masa lalu.
Ada tiga kebudayaan tertua dan membawa pengaruh luas terhadap perkembangan
kebudayaan, termasuk falsafah tentang keindahan di belahan bumi bagian timur,
yaitu Cina, Timur Tengah (Islam), dan India.
Pandangan keindahan di cina, bahwa konsep keindahan
bangsa Cina berlandas pada kepercayaan Tao. Setiap barang buatan/ciptaan
manusia dipandang indah jika merefleksikan kesadaran Tao. Namun demikian,
keindahan pada sebuah karya tidak dipandang sebagai totalitas yang sempurna.
Potensi buruk dianggap selalu hadir pada karya yang indah.
Pandangan Keindahan
di Timur Tengah, berdasarkan kecenderungan ekspresi estetik yang menghindari pertentangan
dengan ajaran Islam itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa keindahan dalam konteks
seni menurut pandangan Islam (Timur Tengah) haruslah tidak bertentangan dengan
ajaran-ajaran Islam. Sesuatu dapat dikatakan indah apabila sejalan dengan
ajaran Islam.
Pandangan Keindahan
di India, pengalaman
estetik tidak jauh dari pengalaman religius. Di dalam pengalaman estetik pun
kenyataan seolah-olah mengalami suatu transformasi, memperoleh suatu arti yang
serba baru, namun itu hanya untuk sementara. Pengalaman estetik tidak bersifat
langgeng, lain dengan yang terdapat di dalam pengalaman religius. Kaum Budhisme
, manusia diserukan mempergunakan konsep kesederhanaan dan meminta segala
sesuatu secukupnya. Konsep inilah kemudian yang melandasi estetika Budhisme
yang tercermin pada seruan yang mengatakan, buatlah segala sesuatu itu
seminimal mungkin dan bersahaja. Atas pengaruh konsep inilah sehingga jarang
ditemukan kerumitan dalam estetika Budha.
B. Saran
Terdapat berbagai macam seni di dunia ini, alangkah
baiknya jika kita juga mempelajari tentang seni – seni yang berkembang
mengikuti jaman, senagai calon pendidik kita harus memiliki wawasan yang luas
mengenai seni.
DAFTAR RUJUKAN
http://rudinifilsafat.blogspot.co.id/2015/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
- diakses pada tanggal 25 september 2016 pukul 11.24 WIB
Florean, Muhammad Reyhan .
2015. Pendidikan Seni Rupa dan
Kerajinan STKIP PGRI
Tulungagung, (online), (http://psrkpgsdstkippgritulungagung.blogspot.co.id/)
, diakses pada 23 September 2016
Pukul 09.35 WIB
http://galeri-nasional.or.id/collections/752-pedagang_asongan
Diakses pada 30 September 2016 Pukul 10.50 WIB
http://galeri-nasional.or.id/collections/174-meraba_diri
Diakes pada tanggal 30 September 2016 Pukul 11.00 wib
http://specialpengetahuan.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-estetika-dan-perkembangannya.html
Diakses pada 30 September 2016 Pukul 13.00 WIB
http://adirozal.blogspot.co.id/2012/06/sejarah-seni-rupa-timur.html
Diakses pada tanggal 2 oktober 2016 Pukul 11.30 wib
http://psrpgsdstkippgritulungagung3f.blogspot.co.id/2015/10/makalah-estetika-kontemporer-dan.html
Diakses pada tanggal 2 Oktober 2016 Pukul 12.30 wib
http://zaludi.blogspot.co.id/2012/04/fauvisme-1905.html
Diakses pada tanggal 30 September 2016 Pukul 11.45 wib
http://www.artnet.com/artists/mochtar-apin/pasar-market-xs2j0cZFPgxNoKI2AxPlDA2
Diakses pada 30 September 2016 Pukul 12.10 wib
http://zirakarisma.blogspot.co.id/2014/01/artikelseni-lukisan-karya-affandi.html
Diakses pada tanggal 30 September 2016 Pukul 12.30 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar